Friday, October 15, 2004

i care about you...

Teman adalah hadiah dari Yang Di Atas buat kita.
Seperti hadiah, ada yang bungkusnya bagus dan ada yang bungkusnya jelek.
Yang bungkusnya bagus punya wajah rupawan, atau kepribadian yang menarik.
Yang bungkusnya jelek punya wajah biasa saja, atau kepribadian yang biasa saja,
atau malah menjengkelkan.

Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan ada yang isinya jelek.
Yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau
ketika berbagi rasa dengannya,
ketika kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam saling bercerita dan menghibur,
menangis bersama, dan tertawa bersama.
Kita mencintai dia dan dia mencintai kita.

Yang isinya buruk punya jiwa yang terluka.
Begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanyatidak mampu lagi mencintai,
justru karena ia tidak merasakan cinta dalam hidupnya.
Sayangnya yang kita tangkap darinya seringkali justru sikap penolakan,
dendam, kebencian, iri hati, kesombongan, amarah, dll.
Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa semacam ini
dan mencoba menghindar dari mereka.

Kita tidak tahu bahwa itu semua BUKANLAH karena mereka pada dasarnya buruk,
tetapi ketidakmampuan jiwanya memberikan cinta
karena justru ia membutuhkan cinta kita,
membutuhkan empati kita, kesabaran dan keberanian kita
untuk mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwanya.

Bagaimana bisa kita mengharapkan seseorang yang terluka lututnya berlari bersama kita? Bagaimana bisa kita mengajak seseorang yang takut air berenang bersama?
Luka di lututnya dan ketakutan terhadap airlah yang mesti disembuhkan,
bukan mencaci mereka karena mereka tidak mau berlari atau berenang bersama kita.
Mereka tidak akan bilang bahwa "lutut" mereka luka atau mereka takut air",
mereka akan bilang bahwa mereka tidak suka berlari
atau mereka akan bilang berenang itu membosankan dll.

It's a defense mechanism.
Itulah cara mereka mempertahankan diri.
Mereka tidak akan bilang: "Aku membutuhkan kamu"
Mereka akan bilang: "Tidak ada yang cocok denganku."
"Aku kesepian", "Teman-temanku sudah lulus semua",
"Aku ingin didengarkan", "Kisah hidupku membosankan..".

Mereka semua hadiah buat kita,
entah bungkusnya bagus atau jelek,
entah isinya bagus atau jelek.
Dan jangan tertipu oleh kemasan.
Hanya ketika kita bertemujiwa-dengan-jiwa,
kita tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita.

Berikanlah waktu kita dgn digabung oleh rasa kasih!
Seorang sahabat sama seperti satu permata yg tak ternilai harganya.
Seorang kawan bisa membuat kita ceria, membuat kita terhibur.
Mereka meminjamkan kupingnya kepada kita pada saat kita membutuhkannya.
Mereka bersedia membuka hati maupun perasaannya
untuk berbagi suka dan duka dgn kita pada saat kita membutuhkannya.

Bagikanlah sebagian dari waktu yg Anda miliki untuk seorang kawan.
Pasti waktu yg Anda berikan tsb akan berbalik kembali
seperti juga satu lingkaran yang tiada berawal dan tiada berakhir.
walaupun terkadang kita tidak tahu dari mana dan dari siapa datangnya...

i dedicate to my true friend "Sitorus"
thanx 4 being my wonderful friend... miss u much!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home