Heran
tadi siang sempet ber YM ria dengan seorang kawan...
kita ngobrolin tentang perbaikan diri sampei kebawa ke mahatma gandhi
dan para filsuf yang sudah mati... uuups...
anyway,
aku percaya bahwa setiap hal selalu ada alasan dan waktu yang tepat,
tapi aku juga percaya bahwa sebagian hal tidak memerlukan alasan dan waktu yang tepat karena itu adalah sebuah gerak reflect... sepertinya ada sedikit ga nyambungnya neh...
yah mungkin beda kasus kali...
so temen gw berpendapat bahwa untuk menjadi orang baik di kota besar ini susah...
tidak ada yang hitam mutlak ataupun putih mutlak, semua serba abu-abu...
dia bertanya adakah suatu alasan tertentu untuk melakukan suatu kesalahan?
YA... pasti !!!
seperti orang berbohong akan memikirkan seribu satu alasan
agar kebohongannya tidak terungkap
orang membunuh memiliki seribu satu alasan
untuk mengesahkan tindakannya, mulai dari balas dendam,
sakit hati ataupun membela diri...
dan dia bertanya kembali
adakah suatu alasan tertentu untuk berbuat baik tanpa imbalan?
ehm...
bukankah berbuat baik tidak memerlukan suatu alasan?
karena terkadang semua itu reflect berjalan dari hati nurani?
seperti kita melihat ada orang yang akan jatuh dan kita berteriak "AWAS" untuk memperingatkannya?
memang akan susah untuk menjadi seseorang yang baik
karena baik menurut kita belum tentu baik untuk orang lain...
seperti kita tidak merokok, baik untuk diri kita dan untuk lingkungan kita
tapi lingkungan yang bagaimana dulu?
karena bila semua manusia tidak merokok
maka akan tidak baik bagi pemilik perusahaan rokok
dan tidak baik pula untuk semua karyawan perusahaan rokok tersebut...
apakah semua itu adalah alasan2 yang mutlak?
jadi apakah kita memang hidup hanya untuk mencari alasan?
atau kita hidup untuk suatu alasan tertentu?
ehm...
jadi mulai memikirkan keinginan diri sendiri untuk menjadi lebih baik
untuk tidak egois, untuk lebih menghargai orang lain..
untuk bisa memahami orang lain...
tetapi sekali lagi dibantah oleh sang "kawan"
karena susah untuk kita mengorbankan perasaan kita
untuk memahami perasaan orang lain, untuk lebih menghargai orang lain...
karena kita bukan mahatma gandhi...!!
karena orang hidup terutama dikota besar rata2 lebih individualistis,
hehehehe... ternyata susah untuk menjadi orang baik ya?
tapi menurutku semua akan susah sebelum menjadi mudah...
mungkin mereka tidak akan pernah menangkap maksud baikku...
(karena kita bermain dengan suatu persepsi...!)
haruskah seperti seorang filsuf yang akan diterima lingkungannya setelah dia tiada...
huahuahua... apakah memang se-extreme itu kawan?
entahlah
heran????
0 Comments:
Post a Comment
<< Home